Sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 dan 4 yaitu Good Health and Well Being atau kesehatan yang baik dan kesejahteraan serta Quality Education atau pendidikan bermutu, PKMK menggelar workshop penyusunan proposal riset implementasi kebijakan Batch I pada hari Senin-Kamis, 20-23 Mei 2024 di Hotel Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center.
Sebagai bagian dari upaya perbaikan program transformasi yang telah diimplementasikan, Kementerian Kesehatan melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset implementasi kebijakan. Riset implementasi merupakan suatu bentuk kegiatan monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk menguatkan implementasi dari kebijakan kunci dan program inisiatif. Tujuan utama riset implementasi adalah untuk memberikan umpan balik pada pelaksana kebijakan serta mengetahui apakah proses pelaksanaan telah sesuai dengan rencana atau standar yang ditetapkan.
Tim yang bergabung pada Workshop Penyusunan Proposal Riset Implementasi Kebijakan Batch I yaitu terdiri dari beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Kupang, Universitas Airlangga, Universitas Mataram, Universitas Brawijaya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta. Terdapat 5 topik penelitian yang menjadi 5 tim penelitian yaitu Tim Jejaring Rumah Sakit rujukan Kanker, Jantung, Stroke dan Uro Nefrologi (KJSU), Tim Integrasi Layanan Primer, Tim Uji Klinis Vaksin Tuberkulosis, Tim Satu Sehat, dan Tim RAN Kanker Serviks.
Pembukaan hari pertama pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal Riset Implementasi Kebijakan Batch I disambut oleh dr. Etik Retno Wiyati, MARS, MH. Selaku Sekretaris Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Dr. Etik menyatakan bahwa:
Sebagai bagian dari tugas fungsi dalam melakukan analisis kebijakan selain formulasi implementasi kebijakan tentu tidak kalah penting adalah bagaimana kita melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang sudah disusun oleh Kementerian Kesehatan melalui suatu kegiatan yang diantaranya adalah Riset Implementasi Kesehatan
Sambutan selanjutnya yaitu oleh dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, PhD selaku Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan yang mengharapkan pertemuan ini bersama-sama bersatu padu untuk mewujudkan riset implementasi yang memiliki daya ungkit dan bermutu tinggi.
Hari pertama pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal Riset Implementasi Kebijakan Batch I dibuka Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D, FRSPH, selaku dekan FKKMK UGM yang membuka dengan Perkenalan Riset Implementasi, Prof. Yodi menjelaskan mengenai definisi, karakteristik dan posisi/peran Riset Implementasi dibandingkan metode lainnya.
Materi dilanjutkan oleh Prof. dr. Ari Natalia Probandari, MPH, Ph.D. mengenai Metodologi Riset Implementasi. Prof Ari menjelaskan mengenai tujuan riset implementasi, kerangka teori, desain studi serta metodologi apa saja yang digunakan dalam riset implementasi.
Hari kedua dibuka dengan materi Urgensi Riset Implementasi dan Best Practice dalam penulisan riset oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD selaku Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan. Mengutip dari pernyataan Prof Laksono bahwa:
Bapak/Ibu peneliti di sini akan mencetak sejarah karena menjadi yang pertama meneliti tentang program2 dan kebijakan yang merupakan transformasi kesehatan
Materi hari kedua dilanjutkan mengenai Outcomes Implementasi dan Kerangka Penelitian oleh Prof. dr. Ari Natalia, MPH, PhD. Outcomes Implementasi merupakan ukuran-ukuran yg menunjukkan implementasi. Outcome Implementasi dalam Riset Implementasi yaitu Acceptability, Feasibility, Adoption, Appropriateness, Fidelity, Implementation Cost, Penetration/Coverage, serta Sustainability.
Materi hari kedua dilanjutkan dengan Panel Diskusi mengenai Interpretasi Data dan Bukti untuk Penguatan Kebijakan Kesehatan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD dan dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, PhD yang dimoderatori oleh dr. Likke Prawidya Putri, MPH, Ph.D. Pada panel diskusi ini, Prof Laksono menjelaskan akan pentingnya pemanfaatan data rutin karena relatif minim dalam biaya dibandingkan dengan pengumpulan data primer, serta data tersebut sudah tersedia dan dimiliki oleh kementerian kesehatan.
Pemaparan materi hari kedua ditutup oleh dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D. mengenai Kerangka Riset Implementasi. Framework dan model dalam riset implementasi sangat penting untuk memahami berbagai aspek dan tahapan yang terlibat dalam implementasi intervensi kesehatan. Dengan menggunakan framework yang tepat, peneliti dapat mengidentifikasi hambatan dan fasilitator, serta mengukur hasil implementasi dengan lebih akurat dan sistematis.
Hari ketiga dimulai dengan diskusi panel oleh dr. Likke Prawidya Putri, MPH, Ph.D. dan dr. Ichlasul Amalia, MPH. yang membahas mengenai panel contoh penggunaan framework CFIR, penjelasan mengenai analisis kualitatif serta analisis menggunakan heatmap kemudian dilanjutkan dengan pendampingan kepada para peserta.
Hari keempat para peserta melaksanakan presentasi kelompok masing-masing 7 menit dengan Pendampingan penyusunan proposal riset implementasi. Hari keempat ditutup oleh sambutan dari dr. Etik Retno Wiyati, MARS, MH. Selaku Sekretaris Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Dr. Etik menyatakan bahwa:
..disampaikan ada hal yang baru yang harus kita laksanakan dan kita buktikan bahwa ini adalah siklus penting dalam proses analisis kebijakan. Riset implementasi kebijakan ini akan memberikan masukan bagi kita semua untuk perbaikan kembali dari kebijakan yang sudah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan
Melalui workshop ini, diharapkan para peserta mampu menghasilkan proposal riset yang tidak hanya memenuhi standar akademis, tetapi juga relevan dan aplikatif dalam konteks kebijakan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, hasil riset yang dihasilkan dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk memperkuat implementasi kebijakan di Indonesia.
Reporter: Nila Munana, SHG. MHPM.
Fasilitator:- Likke Prawidya Putri, MPH, Ph.D.
- Lusha Ayu Astari, SKM, MPH
- dr. Ichlasul Amalia, MPH
- Nila Munana, SHG, MHPM